Bad Design


Lenovo merupakan produsen PC terbesar di china. Dan produknya cukup terkenal dan laris di indonesia. Walaupun merupakan perusahaan besar bukan berarti seluruh produknya bagus.

Menurut saya untuk lenovo seri thinkpad edge ini memiliki bad design. Mengapa? alasan saya, sebagai berikut :



  1. Notebook ini sudah di lengkapi dengan Touchpad untuk menggantikan mouse / sebagai penggerak pointer, tetapi masih saja di lengkapi dengan track point ang terletak di tengah - tengah keyboard (berwarna merah), tentu saja ini merupakan pemborosan dan di zaman sekarang penggunaan track point sudah sangat jarang.
  2. Notebook ini memili 2 tombol klik kiri dan klik kanan, yang terletak diatas dan dibawah trackpad, tentu saja ini menjadi sangat membingungkan, dan sering menyebabkan kesalahan. Saya sudah mencoba nya secara langsung dan terkadang sering melakukan salah menekan klik kanan / klik kiri nya.
Berikut gambar yang lebih jelasnya
 Desain notebook tersebut sudah normal sebagaimana notebook lain, hanya di hal - hal yang saya bahas diatas lah yang saya anggap bad design. Seharusnya untuk klik kanan dan kiri hanya cukup 1 saja entah mau di letakkan di atas trackpad atau dibawah nya. Tapi menurut saya dibawah lebih bagus karena lebih mudah digunakannya. Untuk Trackpoint lebih baik dihilangkan / tidak perlu karena dengan adanya trackpad trackpoint hampir jarang digunakan bahkan tidak pernah digunakan, orang - orang cenderung menggunakan mouse tambahan agar lebih mudah menggerakkan pointer ketimbang penggunaan trackpad, apa lagi teknologi trackpoint yang dapat dibilang sudah ketinggalan zaman.
Read More

My Portofolio

Nama saya ali, saya tinggal di condet jakarta timur, asal saya dari kota kecil di jawa tengah yaitu salatiga. Saya adalah mahasiswa gunadarma jurusan sistem informasi. Awal saya tertarik pada dunia IT adalah ketika saya masih duduk di bangku smp. Hingga akhirnya saya duduk dibangku sma saya mulai memperdalam pengetahuan diri saya mengenai dunia IT. Akhirnya semasa sma saya sering mengikuti perlombaan antar tingkat kota maupun provinsi. Saya meraih juara 3 Lomba IT PC & Network support tingkat provinsi di magelang, kemudian juara 2 Lomba olimpiade science bidang ICT Pemrograman tingkat provinsi jawa tengah di Semarang, dan Juara 2 Lomba IT PC & Network Support tingkat provinsi di Tegal Jawa tengah.
S
Dengan modal tersebut dan pengalaman On The Job Training di Telkom Divre IV Jawa Tengah & Yogyakarta saya melamar kerja di salah satu Perusahaan Travel terbesar di indonesia, dan saya diterima menjadi IT Support. Di perusahaan tersebut saya banyak memanfaatan pengetahuan saya dibidang networking seperti router mikrotik, proxy server, web server serta maintance web. Kurang lebih 2 tahun bekerja di sana saya mencoba untuk melamar ke perusahaan lain yaitu shipping agency dan saya di terima bekerja kantor tersebut sebagai Network Enginer. Kurang lebih 1 tahun bekerja dan bermodal pengalaman bekerja di perusahaan sebelumnya saya dipercaya memegang jabatan IT Manager. Saat ini saya terus mendalami pengetahuan saya mengeneai pemrograman. Karena saya akan fokus ke pemrograman dan sistem analis.
Read More

Budaya, kerativitas dan inovasi

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya.Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi

kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau anggitan (concept) baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada.
Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdayacipta (creative thinking) (kadang disebut pemikiran bercabang) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya cipta adalah tindakan membuat sesuatu yang baru.
Daya cipta dalam kemasakinian sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor: keturunan dan lingkungan.

Inovasi apat diartikan sebagai proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).

Budaya organisasi memiliki beberapa fungsi didalam suatu organisasi. Pertama, budaya memiliki suatu peran batas-batas penentu; budaya menciptakan perbedaan antara satu organisasi dengan organisasi yang lain. Kedua, budaya berfungsi untuk menyampaikan rasa identitas kepada anggota-anggota organisasi. Ketiga, budaya mempermudah penerusan komitmen hingga mencapai batasan yang lebih luas, melebihi batasan ketertarikan individu. Keempat, budaya mendorong stabilitas sistem sosial. Kelima, budaya bertugas sebagai pembentuk rasa dan mekanisme pengendalian yang memberikan panduan dan bentuk perilaku serta sikap karyawan.

Tidak ada Organisasi perusahaan yang mampu berinovasi secara konsisten tanpa dukungan karyawan yang bisa memenuhi tuntutan persaingan. Hasil pengamatan kami menunjukkan, perusahaan-perusahaan inovator sangat memperhatikan masalah  pelatihan  karyawan, pemberdayaan, dan juga sistem reward untuk meng-create daya pegas inovasi. Benih-benih inovasi akan tumbuh baik pada perusahaan-perusahaan yang selalu menstimulasi karyawan, dan mendorong ke arah ide-ide bagus. Melalui program pelatihan, sistem reward, dan komunikasi, perusahaan terus berusaha untuk  mendemokratisasikan inovasi.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Daya_cipta
http://id.wikipedia.org/wiki/Reka_baru
http://weblogask.blogspot.com/2013/05/fungsi-budaya-organisasi.html
http://rustyrisdy.blogspot.com/2013/06/kreatifitas-individu-dan-team-proses.html
Read More

Perubahan dan Pengembangan Organisasi

Pengertian pokok pengembangan organisasi adalah perubahan yang terencana (planned change). Perubahan , dalam bentuk pembaruan organisasi dan mpengembangan organisasiernisasi, terus menerus terjadi dan mempunya pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta warganya, yang membentuk masyakat mpengembangan organisasiern , mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat katagori , yaitu perkembangan teknologi, perkembangan prpengembangan organisasiuk, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin singkatnya daur hidup para pengembangan organisasi, serta perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nila nila dan harapan tiap orang.

Ada berbagai teknik yang dirancang para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta bekerja secara efektif, antar-individu maupun antar-kelompok dalam organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan berikut ini.
  • Sensitivity training, merupakan teknik pengembangan organisasi yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.
  • Team Building, adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik team building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
  • Survey feedback. Dalam teknik sruvey feedback. Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.
  • Transcational Analysis (TA). TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan.
  • Intergroup activities. Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut.
  • Proses Consultation. Dalam Process consultation, konsultan pengembangan organisasi mengamati komunikasi , pola pengambilan keputusan , gaya kepemimpinan, metpengembangan organisasie kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya , serta menganjurkan tindakan koreksi.
  • Grip pengembangan organisasi. Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek prpengembangan organisasiuksi.
  • Third-party peacemaking. Dalam menerapkan teknik ini, konsultan PENGEMBANGAN ORGANISASI berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat dgunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).

Organisasi selayaknya selalu mengantisipasi kebutuhan untuk memperbarui proses bisnis dan informasinya di dalam era lingkungan bisnis yang dinamis ini. Perubahan dalam arti yang luas merupakan suatu respon yang terencana maupun yang tak terencana untuk menghadapi berbagai macam tekanan dan kekuatan. Kebutuhan untuk berubah saat ini telah menjadi suatu titik keseimbangan atau suatu norma. Ini adalah tantangan bagi tim manajemen perubahan.

Perubahan pastilah terjadi pada setiap organisasi, akan tetapi setiap organisasi pasti tidak ingin perubahan tersebut ke arah yang negatif. oleh karena itu diperlukan perencanaan yang matang apabila ingin mengadakan perubahan. Tentunya perubahan tersebut tidak semudah membalik telapak tangan, pasti ada banyak pihak yang menolak melakukan perubahan. Seandainya itu terjadi, kita sebagai pemimpin harus dapat melihat secara jeli, apakah perubahan tersebut berdampak positive atau negatif. apabila persamaan persepsi sudah berhasil ditemukan, perubahan dapat dijalankan. Seandainya perubahan yang direncanakan tersebut sudah berjalan kita harus bisa mengevaluasi sejauh mana efek dari perubahan tersebut. Jangan sampai dampak negative yang timbul lebih banyak dari dampak positivenya.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_belajar
http://kahfiehudson.wordpress.com/2011/12/18/pengembangan-organisasi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis
http://beritati.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-perubahan-dalam-organisasi.html

Read More

Desain dan Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.

Elemen struktur organisasi
Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain:
  • Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
  • Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.
  • Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
  • Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif.
  • Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
  • Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
 Macam - macam Desain Organisasi  

Desain Organisasi Tradisional
  • Struktur yang simpel : departemensialisasi rendah
  • Struktur yang fungsional : pembagian departemen berdasarkan fungsi
  • Struktur yang divisional : terdiri dari beberapa divisi dengan terbatasnya otonomi dibawah koordinasi dan kontrol dari bagian atas perusahaan  
Desain Organisasi Kontemporer- Tim Terstruktur : terdiri dari beberapa grup kerja dengan memberi wewenang kepada karyawan untuk memanajemen diri sendiri
  • Matriks dan Struktur Proyek : Para spesialis ditugaskan untuk mengerjakan proyek yang dipimpin oleh seorang project managers : Matrix and Project Participants mempunyai dua managers dan karyawan terus berkerja pada proyek, dan akan pindah setelah proyeknya selesai
  • Organisasi tanpa batas-batas organisasi yang jelas : desain organisasi yang fleksibel dan tidak terstruktur yang cenderung untuk tidak terdapat penghalang antara organisasi dengan para pelanggan dan supplier
  • Menghapus penghalang (horizontal)
  • Menghapuskan batas-batas external, mendekat ke stakeholder

Organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa belajar, dan organisasi yang belajar adalah sebuah organisasi yang mengembangkan kapasitasnya dengan mempelajari, beradaptasi, dan berubah melalui latihan pengetahuan memanajemen oleh karyawan.

Referenso :
http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_organisasi
http://organisasi-manajemen.blogspot.com/2010/05/desain-struktur-organisasi.html
Read More

Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Hersey dan Blanchard (1988) mengajukan semacam formula bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan perwujudan dan tiga komponen, yaitu pemimpin itu sendiri, bawahan, serta situasi di mana proses kepemimpinan tersebut diwujudkan. Bertolak dan pemikiran tersebut, Hersey dan Blanchard mengajukan proposisi bahwa gaya kepemimpinan (k) merupakan suatu fungsi dan pimpinan (p), bawahan (b) dan situasi tertentu (s), yang dapat dinotasikan dalam bentuk formula  :
 k = f (p, b, s).
Pimpinan (p) adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Organisasi akan berjalan dengan baik jika pimpinan mempunyai kecakapan dalam bidangnya, dan setiap pimpinan mempunyai keterampilan yang berbeda, seperti keterampilan teknis, manusiawi dan konseptual.  Sedangkan bawahan adalah seorang atau sekelompok orang yang merupakan anggota dan suatu perkumpulan atau pengikut yang setiap saat siap melaksanakan perintah atau tugas yang telah disepakati bersama guna mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi, bawahan mempunyai peranan yang sangat strategis, karena sukses tidaknya seseorang pimpinan bergantung kepada para pengikutnya ini. Oleh sebab itu, seorang pemimpinan dituntut untuk memilih bawahan dengan secermat mungkin.
Adapun situasi (s) adalah suatu keadaan di mana seorang pimpinan berusaha pada saat-saat tertentu mempengaruhi perilaku orang lain agar dapat mengikuti kehendaknya dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam satu situasi misalnya, tindakan pimpinan pada beberapa tahun yang lalu tentunya tidak sama dengan yang dilakukan pada saat sekarang, karena memang situasinya telah berlainan. Dengan demikian, ketiga unsur yang mempengaruhi gaya kepemimpinan tersebut, yaitu pimpinan, bawahan dan situasi merupakan unsur yang saling terkait satu dengan lainnya, dan akan menentukan tingkat keberhasilan kepemimpinan.

Fungsikepemimpnan  dalam suatu organisai atau kelompok yaitu :
Fungsi admintrasi , yaitu yakni mengadakan fomulasi kebijaksaan admintrasi dan menyediakan fasilitasnya.selain itu ,fungsi pemimpin dalam mempegaruhi dan mengarahkan individu atau kelompok bertujuan untuk membantu organisaasi bergerak kearah pencapaian tujuaan. dan juga ada pula gaya memimpiiin dalam organisasi pemimpin menerangkan kepada bawahan apa yang harus di kerjakan bagaimana cara mengerjakan ,kapanharus di lakasakan pekerjaan itu ,dan dimana harus dilakukan.dan pula pemimpin haus pengarahan epada bawahansupaya ada persatuan dalam organisai .tetapi pada zaman sekarang ini bangak pemimpin dalam organisasi yang tidak bekerja sama antara bawahan dan atasan akhirnya disitulah timbul konflik.(pigometinus)

Dapat disimpulkan Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi
maka ia menjadi spesialist. 

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
http://www.lpmpjabar.go.id/?q=node/401
http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-friska.pdf
http://komunitasapikopamauwa.blogspot.com/2013/01/apa-tugas-dan-fungsi-seorang-pemimpin.html

Read More

Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya.Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah. keputusan adalah suatu ketetapan yang diambil oleh organ yang berwenang berdasarkan kewenangan yang ada padanya.

Dasar - dasar pengambilan keputusan
  1. Intuisi, suatu proses bawah sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi.Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intusi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Kebaikan pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
    • Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
    • Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya.
    • Keampuan mengambil keputusan dari peng-ambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
  2. Pengalaman, Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis.  Karena pengalaman seseorang dapat mempekira-kan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.  Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
  3. Fakta, Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik.  Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dpt menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan.

  1. Fisik
    Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
  2. Emosional
    Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
  3. Rasional
    Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
  4. Praktikal
    Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
  5. Interpersonal
    Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
  6. Struktural
    Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu. 
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Keputusan
http://www.mdp.ac.id/materi/2010-2011-2/SI348/052103/SI348-052103-772-3.ppt
http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/choice-menurut-terry-1989-faktor-faktor.html



Read More

Bekerjasama Dalam Team (Kelompok)

Kelompok adalah suatu kumpulan dua atau lebih orangt-oranmg yang mengalami interaksi dinamis satu sama lain (McGrath, 1984). Definisi ini mencakup berbagai jenis kelompok, misalnya sebuah keluarga kecil, sebuah kelompok kerja besar, suatu kelompok eksperimen yang hanya bertemu pada satu kesempatan, suatu unit militer yang bertugas bersama-sama dalam hitungan bulan atau tahun.

Dalam interaksi personal pengertian kelompok memiliki maksud sendiri yaitu proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya.

Karakteristik Kelompok (Sorsyth, 1979), yaitu:
1. Interaksi → Fisik, verbal, nonverbal, emosional
2. Struktur → Pola hubungan yang stabil diantara anggota
  • Role yang telah diharapkan dan seseorang yang telah menduduki
  • Norma : Aturan yang mengidentifikasi atau mendeskripsikan perilaku yang tepat
  • Relasi antar anggota
Membangun Team (Kelompok) bertujuan agar terjadi kerjasama yang teridentifikasi dalam unit kerja yang salaing berhubungan. Terdapat pula beberapa pedoman umum dalam membangun tim, yaitu :
  1. Menanmkan keyakinan pada kepentingan bersama
  2. Menggunkan seremoni dan ritual-ritual
  3. Menggunakan symbol-simbol untuk mengembangkan identifikasi dengan unit kerja.
  4. Mendorong dan memudahkan interaksi sosial yang memuaskan.
  5. Mengadakan pertemuan-pertemuan untuk membangun tim
  6. Menggunakan konsultan atau fasilitator jika diperluk

Pergeseran paradigma dari bekerja sendiri menjadi bekerja secara tim menuntut karyawan agar bekerjasama, berbagi informasi, menghadapi perbedaan dan menghaluskan kepentingan pribadi demi kebaikan lebih besar dari tim. Tim bekinerja tinggi mempunyai karakteristik yang sama, anmun mempunya ketrampilan yang berbeda: teknis, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Dengan ketrampilan ini mendudukan orang dengan erbagi macam peran. Sebuah tim haruslah mempunyai komitmen bersama, tujuan spesifik dan mempunyai kepemimpinan terstruktur untuk memberikan focus dan pengarahan. Sekalipun tim telah dewasa dan matang serta bekinerja secara efektif, tugas manajemen belumlah selesai. Ini karena ada rasa puas diri dan ini adalah tugas para manajer atau kepala sekolah membantu tim ini kembali pada kedewasaan dengan nasihat, panduan dan pelatihan seta penghargaan agar tim ini dapat terus tumbuh dan berkembang.

Referensi :
http://subekti13.wordpress.com/2013/04/23/pengertian-dan-karakteristik-kelompok/
http://www.scribd.com/doc/56514340/Kelompok-Adalah-Suatu-Kumpulan-Dua-Atau-Lebih-Orangt
http://lukmancoroners.blogspot.com/2010/05/kerja-sama-tim.html
Read More

Peran Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

Dalam organisasi komunikasi merupakan hal yang peling penting. Karena tanpa adanya komunikasi organisasi tidak dapat bisa berjalan. Begitu pula dengan komunikasi, bila dalam organisasi komunikasinya kurang baik akan berdampak pada efektifitas organisasi. Sebuah organisasi akan bubar karena ketiadaan komunikasi. Coba bayangkan jika komunikasi tidak ada dalam organisasi? Para karyawan tidak akan tahu apa yang akan dikakukannya dan apa yang dikerjakan rekannya. Pemimpin tidak bisa memberikan instruksi dan menerima masukan dari bawahannya. Koordinasi tidak berjalan, kerja sama tidak terjadi, masingmasing orang tidak dapat mengkomunikasikan perasaannya, kebutuhannya, masalah yang dihadapinya dalam pekerjaan kepada rekannya/ timnya, suvervisornya atau kepada pimpinannya. Komunikasi merupakan aktivitas yang menghubungkan antar manusia dan antar kelompok dalam sebuah organisasi. Kalau berbicara tentang komunikasi organisasi maka yang terbayang adalah peranan dan status dari setiap orang dalam organisasi, karena peranan dan status itu juga menentukan cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain.  Jika jenis dan pembagian pekerjaan demikian banyak, beragam, dan berbeda-beda, maka dibutuhkan sebuah jalinan. Jalinan yang dimaksud di sini adalah komunikasi. Komunikasi antara seorang pimpinan dengan bawahan, antara bawahan dengan atasan, atau komunikasi sesama bawahan. Dalam komunikasi organisasi ini dikenal dengan istilah Downward communication, Upward communication, dan Horizontal communication.
Menurut Scott dan T.R. Mitchell (1976) komunikasi mempunyai empat fungsi dalam organisasi, yakni:
  1. Kendali (kontrol/ pengawasan),
  2. Motivasi,  
  3. Pengungkapan emosional, dan
  4. Informasi.
Sebenarnya banyak  sekali hasil penelitian para ahli yang menemukan fungsi komunikasi (pesan) dalam organisasi.  
 Sedangkan menurut Thayer ada lima yaitu:
  1. Untuk memberi informasi,
  2. Membujuk,
  3. Memerintah,
  4. Memberi instruksi, dan
  5. Mengintegrasikan organisasi.
Terakhir Greenbaumn mengemukakan bahwa fungsinya adalah untuk mengatur, untuk melakukan pembaruan, integrasi, memberikan informasi dan instruksi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain dalam lingkungan oraganisasi. Dalam penyelengaraan organisasi komunikasi sangat diperlukan sebab dengan komunikasi akan muncul hal-hal positif seperti:
  1. Timbulnya kemahiran dalam bekerja.
  2. Timbulnya semangat dalam bekerja.
  3. Timbulnya kerja sama.
Dengan adanya hal-hal positif di atas, maka dalam sebuah organisasi, komunikasi harus terselenggara dengan baik dan efektif. Komunikasi dapat dikatakan berjalan baik dan efektif apabila setiap anggota memperoleh keterangan-keterangan yang jelas dalam melaksanakan pekerjaannya. Lewat komunikasi rasa ingin tahu dapat tersalurkan, hal ini mampu mendorong semangat kerja. Selain itu komunikasi juga membantu menyatukan anggota organsisasi untuk bekerja sama. Oleh karena itu komunikasi mutlak diperlukan demi tercapainya tujuan organisasi.

Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
http://softskillsyahid.blogspot.com/2012/11/resume-arti-penting-komunikasi-dalam.html
Sains Techno (2012). Peran komunikasi dalam organisasi. From 
http://surantasainstechno.blogspot.com/
 
Read More