Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi
(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi nonverbal.
Dalam organisasi komunikasi merupakan hal yang peling
penting. Karena tanpa adanya komunikasi organisasi tidak dapat bisa berjalan. Begitu
pula dengan komunikasi, bila dalam organisasi komunikasinya kurang baik akan
berdampak pada efektifitas organisasi. Sebuah
organisasi akan bubar karena ketiadaan komunikasi. Coba bayangkan jika
komunikasi tidak ada dalam organisasi? Para karyawan tidak akan tahu apa
yang akan dikakukannya dan apa yang dikerjakan rekannya. Pemimpin tidak
bisa memberikan instruksi dan menerima masukan dari bawahannya.
Koordinasi tidak berjalan, kerja sama tidak terjadi, masingmasing orang
tidak dapat mengkomunikasikan perasaannya, kebutuhannya, masalah yang
dihadapinya dalam pekerjaan kepada rekannya/ timnya, suvervisornya atau
kepada pimpinannya. Komunikasi merupakan aktivitas yang menghubungkan
antar manusia dan antar kelompok dalam sebuah organisasi. Kalau
berbicara tentang komunikasi organisasi maka yang terbayang adalah
peranan dan status dari setiap orang dalam organisasi, karena peranan
dan status itu juga menentukan cara seseorang berkomunikasi dengan orang
lain. Jika jenis dan pembagian pekerjaan demikian banyak, beragam, dan
berbeda-beda, maka dibutuhkan sebuah jalinan. Jalinan yang dimaksud di
sini adalah komunikasi. Komunikasi antara seorang pimpinan dengan
bawahan, antara bawahan dengan atasan, atau komunikasi sesama bawahan.
Dalam komunikasi organisasi ini dikenal dengan istilah Downward communication, Upward communication, dan Horizontal communication.
Menurut Scott dan T.R. Mitchell (1976) komunikasi mempunyai empat fungsi dalam organisasi, yakni:
- Kendali (kontrol/ pengawasan),
- Motivasi,
- Pengungkapan emosional, dan
- Informasi.
Sebenarnya banyak sekali hasil penelitian para ahli yang menemukan fungsi komunikasi (pesan) dalam organisasi.
Sedangkan menurut Thayer ada lima yaitu:
- Untuk memberi informasi,
- Membujuk,
- Memerintah,
- Memberi instruksi, dan
- Mengintegrasikan organisasi.
Terakhir
Greenbaumn mengemukakan bahwa fungsinya adalah untuk mengatur, untuk
melakukan pembaruan, integrasi, memberikan informasi dan instruksi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari seseorang kepada
orang lain dalam lingkungan oraganisasi. Dalam penyelengaraan organisasi
komunikasi sangat diperlukan sebab dengan komunikasi akan muncul
hal-hal positif seperti:
Referensi
- Timbulnya kemahiran dalam bekerja.
- Timbulnya semangat dalam bekerja.
- Timbulnya kerja sama.
Dengan
adanya hal-hal positif di atas, maka dalam sebuah organisasi,
komunikasi harus terselenggara dengan baik dan efektif. Komunikasi dapat
dikatakan berjalan baik dan efektif apabila setiap anggota memperoleh
keterangan-keterangan yang jelas dalam melaksanakan pekerjaannya. Lewat
komunikasi rasa ingin tahu dapat tersalurkan, hal ini mampu mendorong
semangat kerja. Selain itu komunikasi juga membantu menyatukan anggota
organsisasi untuk bekerja sama. Oleh karena itu komunikasi mutlak
diperlukan demi tercapainya tujuan organisasi.
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
http://softskillsyahid.blogspot.com/2012/11/resume-arti-penting-komunikasi-dalam.html
Sains Techno (2012). Peran komunikasi dalam organisasi. From
http://surantasainstechno.blogspot.com/
0 comments:
Post a Comment