Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi kearah pencapaian tujuan
1.Tipe Otokratis
            Ciri-cirinya antara lain:
            a. Mengandalkan kepada kekuatan / kekuasaan
            b. Menganggap dirinya paling berkuasa
            c. Keras dalam mempertahankan prinsip
            d. Jauh dari para bawahan
            e. Perintah diberikan secara paksa
2.         Tipe Laissez Faire
            Ciri-ciri antara lain :
            a. Memberi kebebasan kepada para bawahan
            b. Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan
            c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan
            d. Tidak mempunyai wibawa
            e. Tidak ada koordinasi dan    pengawasan yang baik
3. Tipe Paternalistik
            Ciri-ciri antara lain :
            a. Pemimpin bertindak sebagai bapak
            b. Memperlakukan bawahan   sebagai orang yang belum dewasa
            c. Selalu memberikan perlindungan
            d. keputusan ada ditangan pemimpin.
4. Tipe Militerlistik
            Ciri-ciri antara lain :
            a. Dalam komunikasi   menggunakan saluran formal
            b. Menggunakan sistem komando/ perintah
            c. Segala sesuatu bersifat formal
            d. Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku
5. Tipe Demokratis
            Ciri-ciri antara lain :
            a. Berpartisipasi aktif dalam   kegiatan organisasi
            b. Bersifat terbuka
            c. Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran dan      ide-ide baru
            d. Dalam pengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk       mufakat
            e. Menghargai potensi individu
6.Tipe Open Leadership
            Tipe ini hampir sama dengan tipe demokratis. Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin.

Referensi :
http://eqanienk.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.3
Read More

Perubahan dan perkembangan Organisasi

Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun tidak terkecuali dengan organisasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan, namun perubahan tidak dapat dihindari namun harus di hadapi.
Faktor perubahan dapat terjadi karna 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.


Faktor internal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Faktor eksternal adalah segala keseluruhan faktor  yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa faktor tersebut antara lain : Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi dan sebagainya.

Dari perubahan tersebut tentunya akan berdampak pada beberapa perubahan dalam organisasi tersebut, seperti perubahan sifat organisasi. Untuk menangani masalah tersebut, haruslah organisasi tersebut menetapkan suatu tindakan atau kebijakan dan penyesuaian diri agar sifat organisasi yang sebelumnya tidak lenyap dan terganti.
Saat terjadi perubahan struktur organisasi, haruslah tetap berpegang teguh kepada prinsip bahwa struktur organisasi telah disusun dan di tetapkan dengan tujuan memberikan suatu gambaran tentang berbagai hal dalam organisasi tersebut.
Dalam melakukan perubahan dalam suatu organisasi umumnya tidak berjalan dengan begitu lancar karna terdapat beberapa hambatan dalam proses perubahan tersebut. Hambatan tersebut umumnya terjadi dari luar atau dari faktor ekstenal.


Perkembangan teknologi merupakan dampak yang paling dapat dirasakan dan berpengaruh terhadap organisasi pada akhir-akhir ini. Perubahan yang sangat cepat dalam lingkungan eksternal pada akhir-akhir ini adalah sebagian besar dirasakan karena perubahan teknologi. Saat ini teknologi masih terus akan berkembang, sehingga berbagai dampak terhadap organisasi akan masih terus dirasakan dan organisasi juga harus terus mengalami proses perubahan. Contoh-contoh dampak perubahan teknologi tersebut dapat berupa; otomatisasi kantor, tele conference, pemanfaatan robot untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan organisasi, laser, pemindaian presensi, integrted circuits, microprocessor yang makin bertenaga, minyak sintetik, model-model baru dalam proses bisnis. Perkembangan teknologi yang seperti ini kemudian mendorong berbagai organisasi dalam dalam berbagai bidang untuk memanfaatkan teknologi dalam upaya meningkatkan daya saing dan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan organisasinya. Perubahan ini dalam area yang luas juga berdampak pada perubahan struktur organisasi dan cara manajer melakukan pekerjaan manajemen. 
Read More

Komunikasi dalam Organisasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.


Beberapa alasan pentingnya Komunikasi:

  1. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar
  2. Komunikasi menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
  3. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik, dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
  4. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam organisasi dan di luar organisasi.
  5. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
  6. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.

PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI

KOMUNIKASI INTERNAL
Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan dapat berjalan. Empat Dimensi Komunikasi organisasi

1. Downward communication Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction) b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices) d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Ada 4 metode dalam penyampaian informasi kepada para pegawai menurut Level (1972): 1. Metode tulisan 2. Metode lisan 3. Metode tulisan diikuti lisan 4. Metode lisan diikuti tulisan

2. Upward communication Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit: 1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka 2. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai 3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai 4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai


3. Horizontal communication
Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah: a) Memperbaiki koordinasi tugas b) Upaya pemecahan masalah c) Saling berbagi informasi d) Upaya pemecahan konflik e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama

4. Interline communication
Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.

Ada dua kondisi yang harus dipenuhi dalam menggunakan komunikasi lintas-saluran: 1. Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari atasannya langsung 2. Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan hasil komunikasinya kepada atasannya


Referensi :
http://id.wikipedia.org
http://ncuzalleen.blogspot.com/2011/11/koordinasi-dalam-organisasi.html
 

Read More

Proses Organisasi

Dalam sebuah organisasi pastinya ada sebuah proses yang dilakukan untuk memanage atau mengartur organisasi tersebut agar dapat berjalan dengan baik. Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas tentang Proses organisasi.

Pengertian :
Proses Organisasi adalah segala aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan dalam suatu organisasi. Proses organisasi itu berkaitan dengan interaksi antar anggota di dalam suatu organisasi dan dapat diartikan sebagai prosedur bagaimana anggota dapat saling bahu membahu untuk membangun suatu organisasi.

Bagian-bagian Proses Organisasi :
1.     Proses Komunikasi,  yaitu rangkaian kegiatan sebelum atau pada saat kejadian itu sedang terjadi. contoh : Koordinasi, rapat, pengumuman dll. Dalam proses ini, bahwa pentingnya komunikasi dalam sebuat proses organisasi agar tidak ada kesalahpahaman antar anggota organisasi dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
2.     Hubungan antar peran, selain komunikasi Hubungan antar suatu anggota dalam organisasi itu sangat penting terutama untuk membangun proses kerja dari organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antar peran maka setiap anggota dalam organisasi akan saling bekerjasama secara optimal dalam menjalankan perannya masing.
3.     Tahap Pengawasan, dimulai komunikasi dalam tahap perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, penggunaan SDM yang layak, penggunaan anggraran, pengarahan, pelaksanaan, pengawasan, pencatatan dan pelaporann sampai pada organisasi selesai.  Apabila proses pengawasan tidak dilaksanakan, maka biasanya pencapaiannya kurang baik.
4.     Pengawasan/pengendalian, Dalam sebuah proses diperlukan pengawasan/pengendalian terhadap pihak yang berwewenang agar suatu proses organisasi dapat berjalan dengan baik, terarah dan sesuai dengan tujuan.
Proses Mempengaruhi Organisasi 

Setiap organisasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Namun, bagaimana kita melaksanakan suatu wewenang agar organisasi tersebut mendapat pengaruh yang baik.
Elemen-elemen yang dapat memepengaruhi proses organisasi yaitu :

a. orang yang mempengaruhi (0)‏
b. metode mempengaruhi (→)‏
c. orang yang dipengaruhi (p)‏
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p


Jadi didalam data di atas tedapat
timbal balik dalam suatu pengaruh untuk mempengaruhi seseorang. sedangkan metode untuk mempengaruhi adalah di antaranya :
a. Kekuatan fisik
b. Penggunaan sanksi (positif/negatif)‏
c. Keahlian
d. Kharisma (daya tarik)‏
Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan :
a. Antara perseorangan
b. Kelompok dengan seseorang
c. Seseorang dengan kelompok
Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
a. Analisis French-Raven
b. Analisis Etzioni
c. Analisis Nisbel

Proses Pengambilan Keputusan

Dalam proses pengambilan keputusan terdapat beberapa metode yaitu :
1.     Kewenangan Tanpa Diskusi, Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik
atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. 
2.     Pendapat Ahli,  Menurut Newman, Summer dan Waren, Memerinci langkah desain dan mengidentifikasi menjadi empat tahap yaitu penemuan penyelesaian alternatif, penganalisa, pembuatan suatu diagnosis, dan pemilihan rencana yang diambil.
3.     Kewenangan setelah diskusi,  Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasidalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas.
  1. 4.     Kesepakatan,  Kesepakatan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.
Referensi :
http://id.wikipedia.org
http://honeyzharratih.blogspot.com
Read More

Konflik Organisasi

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Konflik organisasi secara umum ada dua macam. Pertama konflik eksternal, yakni bekaitan dengan hubungan organisasi dan lingkunganya. Kedua adalah konflik internal, yakni permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam organisasi. Beberapa ahli organisasi berpendapat bahwa konflik internal meliputi konflik yang terjadi di dalam diri individu, konflik antar individu yang dipimpin, konflik antara individu yang dipimpin dan organisasi, konflik antara pemimpin dan yang dipimpin, serta konflik antara pemimpin dengan organisasi (Winardi, 2007). Porsi terbesar yang dapat memicu potensi rapuhnya organisasi adalah konflik yang melibatkan pimpinan di dalamnya. Ini adalah sesuatu yang lumrah mengingat pemimpin adalah tonggak ujung organisasi. Pemimpin yang mempunyai tanggung jawab menjaga keluwesan organisasi dalam menghadapi konflik. Pandangan ahli organisasi pada zaman dulu menganggap bahwa konflik adalah ancaman yang mengandung resiko. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan, manajemen konflik menjadi wacana baru. Salah satu contoh riil berkaitan dengan konflik internal adalah konflik antar golongan yang menimpa umat muslim akhir-akhir ini. Terlepas dari semua perbedaan pendapat dan perdebatan dalam menghadapi masalah itu, seolah-olah justru visi islam yang diturunkan Allah SWT sebagai Rahmatallil’alamin terbiaskan. Sehingga alangkah baiknya jika merujuk kembali ke Al Qur’an surat Asy Syura ayat 38 yang menyebutkan bahwa permasalahan antar manusia diselesaikan dengan permusyawaratan. Meski tidak semua hal dapat diselesaikan dengan cara musyarwarah. Allah SWT juga berfirman untuk mendamaikan semua pihak yang bertikai jika terjadi konflik (Al Hujurat ayat 9). Langkah serupa juga selayaknya diterapkan di semua organisasi agar jalan tengah konflik dapat dicapai.
Konflik merupakan dampak dari kepentingan, baik kepentingan individu yang dipimpin maupun pemimpin. Disadari atau tidak, ketika bergabung dalam sebuah organisasi, setiap individu mempunyai kepentingan tertentu yang ingin dicapai pada saat bergabung dengan organisasi. Disamping bahwa ada kepentingan organisasi, yakni visi, yang harus sejalan dan selaras dengan pemikiran individu yang bergabung dengan organisasi. Kepentingan merupakan salah satu faktor dominan yang menjadi akar pemicu konflik. Misalnya dalam sebuah organisasi kampus, setiap individu yang bergabung mempunyai angan-angan tertentu yang ingin diraihnya. Dan ketika angan-angan dan harapan tersebut perlahan-lahan hilang, maka individu yang bersangkutan akan surut semangatnya di organisasi itu. Konflik juga bersinggungan dengan peran. Peran yang dijalani setiap individu (baik pemimpin maupun yang dipimpin) bisa saja bertentangan dengan keinginan pribadi yang bersangkutan. 

Pendekatan Dalam Manajemen Konflik


1.
Stimulasi Konflik 

- Peningkatan persaingan antar individu dan kelompok

- Pelibatan pihak eksternal ke dalam bagian dimana konflik terjadi
- Perubahan aturan main atau prosedur yang ada

2. Pengendalian Konflik


- Perluasan penggunaan sumber daya organisasi

- Peningkatan Kordinasi dalam organisasi
- Penentuan tujuan bersama yang dapat mempertemukan berbagai pihak yang terlibat dalam konflik
- Mempertemukan perilaku dan kebiasaan kerja dari para pegawai

3. Penyelesaian dan Penghilangan Konflik


- Penghindaran Konflik dengan jalan penghindaran sumber-sumber konflik

- Intervensi terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik untuk melakukan kompromi
- Mengakomodasi keinginan pihak-pihak yang terlibat konflik dalam suatu forum penyelesaian konflik

Referensi :
http://ipo.lab.uii.ac.id/
http://id.wikipedia.org
Read More

Tipe Organisasi

Organisasi memiliki tipe-tipe, diantaranya yaitu :

1. Tipe Kerucut
Tipe kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Rentang kendali sempit.
  • Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada pimpinan/pejabat yang paling rendah
  • Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
  • Jumlah informasi jabatan cukup besar.
  • Jumlah satuan organisasi banyak
2. Tipe Piramida Mendatar (flat)
    Ciri-cirinya yaitu: 

  • Karena jumlah pimpinan relatif kecil,maka format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit.
  • Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat herarki kewenangan sedikit.
  • Jumlah pekerja yang harus dikendalikan cukup banyak sekali.

3. Tipe Piramida Terbalik
Organisasi piramida terbalik yaitu jika jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga pendidikan, lembaga-lembaga penelitian.

Bentuk Organisasi

Ada 6 bentuk bentuk dalam organisasi, diantaranya adalah :
  1. Bentuk organisasi staff
  2. Bentuk organisasi lini
  3. Bentuk organisasi fungsional
  4. Bentuk organisasi fungsional dan staff
  5. Bentuk organisasi fungsional dan lini
  6. Bentuk organisasi lini dan staff

Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dikelompokan, dibagi, dan dikoordinasikan secara formal.
Elemen-elemen yang terdapat dalam struktur organisasi yaitu :


  • Rentang kendali, jumlah bawahan yang dapat di kendalikan secara efisien.
  • Sentralisasi dan desentralisasi, sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titiik.
  • Formalisasi, sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
  • Spesialisasi pekerjaan, sejauh mana pekerjaan dalam organisasi dapat di bagi-bagi dalam beberapa bidang.
  • Departementalisasi, dasar yang di pakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama.
  • Rantai komando, garis wewenang yang tanpa putus membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah.

Dalam struktur organisasi, terdapat beberapa faktor yang bisa mementukan struktur organisasi. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah :

  • Ukuran organisasi
  • Lingkungan
  • Strategi
  • Teknologi
Read More

Macam - Macam Organisasi

Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan. Dilihat dari pengertiannya pun organisasi niaga dibentuk untuk menghasilkan suatu tujuan untuk mendapatkan sebuah keuntungan terutama dalam bidang niaga itu sendiri. Diantaranya adalah sebagai berikut :

Perseroan Terbatas (PT)

adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Pemilik saham memiliki tanggung jawab atas saham yang dimilikinya. Modalnya itu terdiri dari saham – saham yang bisa diperjualbelikkan. Jika keuntungan perusahaan bisa dibagi sesuai ketentuan yang sudah diatur, jika hutang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan maka hutang perusahaan tidak termasuk tanggung jawab para pemegang saham.
Ciri perseroan terbatas :
-          Modal dan ukuran perusahaan besar.
-          Sulit untuk dibubarkan PT.
-          Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan atau pegawai.
·         Perseroan Komanditer (CV)‏
adalah suatu Perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa orang secara tanggung menanggung, bertanggung jawab secara seluruhnya atau bertindak sebagai pemimpin.
Ciri dan sifat cv :
-          Mudah untuk mendirikkan.
-          Kelangsungan perusahaan cv tidak menentu.
-          Modal cukup besar karena didirikkan banyak pihak.
-          Cukup sulit untuk menarik modal yang telah disetor.

·         Firma (FA)‏
merupakan salah satu organisasi bisnis, di mana dilakukan perjanjian antara dua orang atau lebih untuk melakukan kerjasama dengan tujuan memperoleh keuntungan bersama.
ciri dan sifat firma :
-          Pendirinya tidak memerlukkan akte pendirian.
-          Mudah memperoleh kredit.
-          Jika ada hutang tidak terbayar maka setiap pemilik wajib membayar dengan harta pribadinya.

·         Koperasi
Adalah suatu badan usaha yang terdiri atas orang – orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggotanya (menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1).

·         Join Ventura
Adalah suatu gabungnya sekelompok satu dengan kelompok lainnya untuk bekerja sama menjalankan aktivitas ekonomi. Pihak-pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan pemilikan dan kemudian saham dalam penerimaan, biaya , dan kontrol perusahaan.

·         Trus
Adalah  suatu kepercayaan dari atasan untuk bawahan atau sebaliknya. Suatu hubungan ini merupakan hal yang sangat penting agar kerjasama dapat tercipta dengan efektif.

·         Kontel
Adalah tujuan untuk memanipulasi pemenang tender, yang menguntungkan salah satu anggota kartel tersebut.

·         Holding Company
Adalah merupakkan perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan. Sebagai contoh satu pusat perusahaan membentuk cabang baru tetapi dalam satu group perusahaan. 

Tujuan Organisasi Niaga :
  • Untuk mencari keuntungan dari segi ekonomi
  • Untuk mensejahterakkan masyarakat
  • Mengadakkan sebuah organisasi dengan memiliki tujuan yang menguntungkkan
Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat
Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
  • Jalur Keagamaan
  • Jalur Profesi
  • Jalur Kepemudaan
  • Jalur Kemahasiswaan
  • Jalur Kepartaian & Kekaryaan

CIRI-CIRI ORGANISASI SOSIAL
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1.             Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
2.             Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
3.             Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4.             Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Contoh organisasi sosial di masyarakat : keluarga, rukun tetangga dan desa, dengan kelompok-kelompok sosial seperti kota, dan negara dimana anggotanya tidak mempunyai hubungan erat. 
 
 
Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.Organisasi Internasional adalah Organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia.Dalam Piagam PBB, masalah kerjasama regional dijelaskan dalam Bab VIII, Piagam PBB, Pasal. 52-54, yang secara umum menyebutkan bahwa tidak ada penolakan dari PBB bagi 
 
eksistensi Organisasi Regional, sejauh Organisasi Regional tersebut dapat menciptakan, menjaga dan memelihara keamanan dan perdamaian dunia khususnya di tingkat regional sesuai dengan apa yang tertuang dalam Bab I, Piagam PBB, Pasal. 1-2, serta berupaya penuh untuk menerapkan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Bab VI, Piagam PBB, Pasal. 33-38, dengan bantuan Dewan Keamanan. Dalam bab yang sama, wewenang Organisasi Regional dibatasi, seperti dijelaskan dalam Bab VIII, Pasal. 53, yang menyatakan bahwa ‘tidak ada pengambilan tindakan yang boleh dilakukan di bawah kesepakatan regional atau oleh badan regional tanpa otorisasi Dewan Keamanan’.

Contoh Organisasi Internasional :
1. PBB
2. NATO
3. ASEAN
4. OKI
 
 
Referensi :
 
http://id.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Luar_Negeri_Indonesia#Organisasi_Internasional
http://novandresatria.wordpress.com/2011/01/10/organisasi-regional/ 
Read More

Ciri - Ciri, Unsur dan Teori Organisasi

Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
  2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
  3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
  4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu. 

Secara sederhana organisasi mempunyai tiga unsur, yaitu
  1. ada orang-orang
  2. ada kerjasama
  3. ada tujuan bersama.
Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Agar orang-orang yang ada di dalam organisasi dapat melakukan kerja sama dalam usaha mencapai tujuan bersama maka diperlukan daya kerja. Disamping itu keadaan lingkungan (invironment) juga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap terbentuknya organisasi. Keadaan lingkungan itu, misalnya, keadaan sosial, budaya, ekonomis dan teknologis yang sedang berkembang.

Teori Organisasi
Teori  organisasi merupakan sebuah teori komunikasi yang mencakup semua sinbol komunikasi (tindakan, rutinitas, dan percakapan) dan makna yang dilekatkan orang terhadap simbol tersebut. Dalam konteks perusahaan, berorganisasi diangaap sebagai alah satu strategi dari perusahaan dalam meraih tujuan serta kekuasaan.

Teori berorganisasi memiliki beberapa asumsi dasar:
  1. Anggota-anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan perasaan yang dimiliki bersama mengenai realitas organisasi, yang berakibat pada pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai sebuah organisasi.Inti dari asumsi ini adalah nilai yang dimiliki organisasi. Nilai merupakan standard dan prinsip-prinsip yang terdapat dalam sebuah budaya.
  2. Penggunaan dan interpretasi simbol sangat penting dalam budaya organisasi. Ketika seseorang dapat memahami simbol tersebut, maka seseorang akan mampu bertindak menurut budaya organisasinya.
  3. Budaya bervariasi dalam organisasi-organisasi yang berbeda, dan interpretasi tindakan dalam budaya ini juga beragam. Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda-beda dan setiap individu dalam organisasi tersebut menafsirkan budaya tersebut secara berbeda. Terkadang, perbedaan budaya dalam organisasi justru menjadi kekuatan dari organisasi sejenis lainnya.








Referensi:
Wursanto, I. 2002. Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. 

http://id.wikipedia.org/

Read More

Organisasi, Manajemen dan Tata Kerja

-->
Organisasi adalah sistem sosial yang dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat dan lainnya. Organisasi terdiri dari subsistem yang saling terkait yang memenuhi fungsi-fungsi khusus. Sistematis perjanjian antara orang-orang untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi adalah objek studi Ilmu Manajemen, juga terdapat dari disiplin lain seperti sosiologi, ekonomi dan psikologi.
Manajemen adalah Menurut Dr. SP. Siagian dalam buku “Filsafat Administrasi” Management dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui oranglain.

Tata kerja adalah pembentukan sebuah strutur kerja yang disusun dengan membentuk badan utama yang bertugas membuat skat-skat bagian dari sebuah organisasi atau anggota kelompok.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu ;
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2.     Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3.     Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

Organisasi, Manajemen dan Tata Kerja salaing berhubungan satu sama lain, yaitu sebagai berikut :

1. Organisasi adalah faktor penting dalam kita mencapai tujuan seperti yang di katakan Dr. SP. Siagian bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan melalui orang lain, maka dengan berorganisasi maka kita dapat mencapai tujuan.

2. Hal yang dilakukan dengan asal kerja itu akan sangat menyita waktu, untuk mencapai tujuan maka kita tidak bisa melakukan pekerjaan atau kegiatan dengan asal asalan, sehingga diperlukan tata kerja yang benar.

Referensi
http://carapedia.com/pengertian_definisi_manajemen_menurut_para_ahli_info404.html
http://wahyu410.wordpress.com/2011/03/28/pengertian-tata-kerja-organisasi/
id.wikipedia.org
Organisasi adalah sistem sosial yang dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat dan lainnya. Organisasi terdiri dari subsistem yang saling terkait yang memenuhi fungsi-fungsi khusus. Sistematis perjanjian antara orang-orang untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi adalah objek studi Ilmu Manajemen, juga terdapat dari disiplin lain seperti sosiologi, ekonomi dan psikologi.

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2293884-organisasi-adalah/#ixzz2DbASZq6X
Read More

Manusia dan Harapan


Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".


Hubungan Manusia dan Harapan

Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda untuk kehidupannya, dengan harapan manusia akan berjuang dan bertahan untuk mengejar hal yang ingin di raihnya.Melalui harapan manusia dapat mengembangkan potensinya untuk menjadi mahluk yang berguna dan senantiasa menjadi yang terbaik untuk orang yang ada di sekelilingnya.
Harapan dapat menjadi sebuah gambaran seberapa besar [eluang yang ada untuk meraih sesuatu. Tetapi dalam membuat harapan harus sesuai dengan keadaan saat ini dan yang akan datang, di takutkan sebuah yang tak pantas akan membuat sebuah pengharapan yang sia-sia dan membuang banyak energi dan pikiran. Oleh karena itu sebuah harapan yang baik adalah sesuatu yang ada pada diri kita sendiri.

"Harapan adalah bahan bakar untuk semangat hidup". Namun terkadang kita suatu saat merasa kehilangan sebuah harapan, karena tekanan hidup yang begitu tinggi. Jalan untuk mencapai harapan itu begitu sulitnya, sehingga seakan tak mampu lagi untuk melanjutkan langkah.

Berbagai masalah seperti tak ada habisnya, rintangan selalu mengganjal di setiap jalan yang kita lewati, sementara perjalanan masih begitu jauh untuk kita tempuh. Dalam kondisi seperti itu, tak sedikit dari kita yang kemudian menyerah, tak berani lagi berharap dan pasrah dengan mengatakan,
"Biarlah hidup ini mengalir seperti air sungai."
Harapan atau Asa adalah bentuk dasar dari keyakinan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Harapan itu tak berwujud atau abstrak, yang hanya terdapat dalam pikiran kita masing-masing. Namun meskipun abstrak, harapan itu merupakan bahan bakar untuk semangat hidup kita. Orang yang putus harapan, maka semangatnya pun akan mengendur dan tentunya hal itu akan berpengaruh dalam aktivitas apapun yang dia kerjakan.

Seorang karyawan yang kehilangan harapan untuk mendapatkan posisi atau karir yang lebh baik di tempatnya bekerja, maka semangat kerjanya akan biasa-biasa saja bahkan makin lama makin menurun. Setiap hari seakan malas untuk berangkat bekerja, kalaupun datang ke kantor hanya sekedar absen untuk mengerjakan kegiatan rutin dan berharap waktu cepat berlalu agar dia bisa segera pulang. Bandingkan dengan mereka yang punya harapan akan mendapat karir yang lebih baik. Semangat kerjanya akan lebih tinggi dan setiap tugas akan dikerjakan dengan baik untuk menunjukkan prestasi terhadap perusahaan tempatnya bekerja.

Begitupun pada orang yang sedang sakit keras. Ketika dia sudah putus harapan bahwa penyakitnya bisa sembuh, maka semangatnya juga akan menurun drastis. Sehari-hari akan tampak murung dan menangisi penyakit yang menimpanya. Obat yang diberikan dan dokter yang menangani sudah dianggap tak akan mampu untuk membuat dia pulih. Orang seperti inilah yang menurut ahli kesehatan paling sulit untuk disembuhkan. Berbeda sekali dengan mereka yang punya harapan untuk sembuh. Meskipun kondisi sakit, mereka akan selalu terlihat gembira. Segala pengobatan akan mereka coba demi untuk memberikan kondisi kesehatan yang lebih baik.

Memang dalam hidup ini tak akan lepas dari masalah dan ujian. Tak selamanya setiap harapan kita akan bisa terwujud, karena harapan adalah ikhtiar manusia yang dibarengi dengan usaha dan doa. Dibalik itu semua ada Sang Pencipta kita yang mengatur roda kehidupan ini. Tuhan tak akan mesti mengabulkan apa yang menjadi harapan kita, tapi setidaknya Dia selalu memberi apa yang kita butuhkan. Air yang kita minum, makanan yang kita makan, rezeki yang kita terima dan kesempatan hidup sampai dengan saat ini, merupakan sebuah karunia yang patut kita syukuri. Ketika harapan kita tidak terwujud, bukan berarti bahwa Tuhan tidak sayang atau pilih kasih dengan kita. Tapi itu semuanya Tuhan lakukan untuk mendidik kita agar menjadi hamba yang lebih baik.

disunting dan dikutip dari 
  • http://arie5758.blogspot.com/2012/01/harapan-adalah-bahan-bakar-untuk.html#axzz1wKlKCfvA
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Harapan
  • http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2010/08/02/harapan-adalah/
  • http://fathoriknazam.blogspot.com/2011/05/manusia-dam-harapan.html
Read More