Manusia dan Pandangan Hidup


Pandangan hidup adalah suatu pendapat atau pertimbangan manusia yang dijadikan pedoman atau arahan dalam melakukan segala sesuatu selama hidup di dunia. Pandangan hidup bisa berasal dari sejarah maupun waktu yang telah lampau, pandangan hidup bisa juga dari pengalaman manusia selama hidup di dunia. Asal pandangan hidup dari agama adalah pandangan hidup yang mutlak apa adanya, pandangan hidup berdasarkan ideologi adalah pandangan tersebut selalu disesuaikan berdasarkan norma atau kebudayaan yang berada pada negara tersebut, sedangkan pandangan hidup dari hasil renungan adalah pandangan hidup yang relatif kebenarannya. Unsur pandangan hidup :
  1. Cita-cita yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha dan perjuangan. Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran akan masa depan setiap manusia.
  2. Kebajikan adalah segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tentram.
  3. Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita dilakukan dengan otak atau ilmu maupun tenaga atau jasmani.
  4. Keyakinan atau kepercayaan adalah hal yang terpenting dalam hidup manusia berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
3 aliran filsafat menurut Prof. Dr. Harun Nasution :
  1. Aliran Naturalisme aliran yang berspekulasi adanya Tuhan mengenai alam yang terbentuk. Dimana kekuasaan tertinggi adalah percaya kepada Tuhan melalui ajaran nabi dan pemuka agama.
  2. Aliran Intelektualisme pandangan hidup manusia yang dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima oleh akal.
  3. Aliran Gabungan (naturalisme dan intelektualisme) adalah gabungan antara perbuatan ghaib dan akal. Sehingga terjadi pandangan hidup sosialisme (logika) dan sosialisme (religius).
Dari sini maka dapat diambil kesimpulan bahwa manusia harus memiliki pandangan hidup agar hidupnya terarah menuju kearah yang benar.


Banyak faktor mempengaruhi pikiran, ucapan dan tindakan. Demikian juga banyak hal yang mempengaruhi pilihan dan keputusan kita. Segelintir orang mengambil sikap seperti bunglon, membiarkan lingkungan mereka (termasuk orang lain) mengendalikan pikiran dan perilaku mereka. Seperti pepatah kuno mengatakan, “Anda dibentuk oleh kelompok kerabat dan teman yang Anda miliki.” Beberapa orang lainnya ternyata tidak terlalu dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Tindakan dan proses pengambilan keputusan mereka relatif konsisten, baik di tempat bekerja, di rumah atau dalam kehidupan bermasyarakat.
Pandangan hidup merupakan pedapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup seseorang timbul dari banyaknya proses pengalaman hidup yang mereka alami, yang menyebabkan pandangan hidup seseorang dapat berkembang seiring waktu yang berjalan.
Bagi kita semua, tampaknya pandangan hidup adalah faktor terpenting pembentuk jati diri dan perbuatan. Pandangan hiduplah yang memberikan warna pada apa yang kita lihat di dunia sekitar kita, dan memberikan kita pola penafsiran peran dalam dunia ini. Pandangan hidup berpengaruh sangat besar: pandangan hidup membentuk apakah seseorang akan menjadi pencinta nilai-nilai kemanusiaan (filantropis) atau teroris; menjadi seorang pelayan yang rendah hati atau manipulator yang egois; menjadi seorang yang optimis atau pesimis; menjadi seorang yang rohani atau yang meragukan keberadaan Tuhan (agnostik); menjadi “pemberi” atau “penerima”.
Klasifikasi pandangan hidup:
  1. Pandangan Hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasal dari bahasa latin religare, yang berarti “menambatkan”) yaitu sebuah institusi dengan keanngotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.
  2. Pandangan hidup yang berupa ideologi, disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut Macam-macam norma di Indonesia :
    - Norma adat
    - Norma kesusilaan
    - Norma agama
    - Norma kesopanan
  3. Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya. Pandangan hidup hasil renungan merupakan buah pikir dari individu yang menganut pandangan hidup tersebut.
Unsur” Pandangan Hidup:
  1. Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran (kamus umum Bahasa Indonesia). Cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Apabila cita-cita tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Faktor” yang mempengaruhi seseorang memperoleh apa yang dicita-citakan :
Faktor Manusia
Faktor Tingginya Cita-cita
Faktor Kondisi
  1. Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan bermoral. Atas dorongan suara hatinya, manusia cenderung berbuat baik.
  2. Sikap hidup ialah keadaan hati dalam menghadapi hidup. Sikap ialah kesesuaian reaksi terhadap kategori stimulus tertentu, sikap seringkali dihadapkan dengan rangsang sosial atau reaksi yang bersifat emosional. Sikap dapat dibentuk sesuai kemauan yang membentuknya.
Inilah yang menyebabkan perubahan pribadi – yang tetap dan mendasar – sering kali sangat sulit terjadi. Kita mungkin dapat mengubah perilaku yang tampak dari luar, tetapi pandangan hidup yang tertanam di dalam diri sangat sulit dibentuk-ulang. Sama seperti mengecat dan memperhalus permukaan tong sampah yang penyok dan bau: Dari luar tong sampah itu akan terlihat bagus, tetapi keadaan di dalamnya masih tetap sama, tetap usang dan busuk.
Jadi apabila kita memiliki masalah dengan sifat-sifat terselubung – misalnya kecenderungan menjadi serakah atau sifat materialistik yang berlebihan; terobsesi dengan keberhasilan dalam karier atau bisnis, hingga mengabaikan kepentingan diri kita atau orang lain; atau memendam sakit hati atau cemburu pada rekan kerja – harus dipahami bahwa hal-hal seperti ini tidaklah akan hilang hanya dengan berusaha menganggapnya tidak ada. Perubahan sejati terjadi dari dalam ke luar, bukan sebaliknya.

disunting dari
  • http://shinsengumi1.wordpress.com/2010/05/12/hubungan-manusia-dengan-pandangan-hidup/
  • http://mhoel.blogspot.com/2011/04/pandangan-hidup-manusia.html

0 comments:

Post a Comment